Rasulan
17 Agustus 2019 15:43:09 WIB
Pagi itu, setiap keluarga di Dusun Guyangan dan Karangnongko serentak menyiapkan berbagai olahan makanan. Nasi gurih, rempeyek kacang, lempeng (kerupuk) ketela, ayam ingkung (utuh), sambal kentang dan bihun menjadi olahan yang banyak dimasak setiap keluarga. Mendekati pukul 12 siang semakin banyak warga berduyun-duyun mendatangi balai Dusun Guyangan sembari membawa baskom atau wakul (tempat nasi dari bambu) yang berisi berbagai olahan tadi.
Setelah semua warga mengumpulkan sajian tadi, siang harinya acara kenduri dimulai. Acara kenduri diisi doa bersama dengan beberapa persembahan yang semua ditujukan kepada Tuhan Sang Pemberi Segalanya. Selanjutnya, makanan yang dibawa setiap keluarga dicampur dan dimasukkan dalam wadah kiso (tas dari daun kelapa) untuk dibagi-bagikan.
Rasulan menjadi hari yang istimewa karena selain memperingati hari jadi dusun, kesempatan ini sering digunakan untuk berkumpulnya keluarga yang merantau jauh. Maka tidak heran jika setiap rumah membuka pintu dan menyiapkan berbagai masakan selama perayaan rasulan.
Di Desa Kemiri, setiap padukuhan menyelenggarakan rasulan dengan berbagai kegiatan. Dusun Glagah misalnya mengadakan kirab yang membawa Gunungan dari Balai Padukuhan Glagah menuju Balai Desa Kemiri. Selain itu, biasanya diselenggarakan pula pentas jathilan maupun wayang kulit untuk memeriahkan keberlangsungan acara rasulan.
Sebagai tradisi yang masih dilestarikan hingga kini, rasulan memiliki nilai-nilai keharmonisan, kerukunan, dan sikap bersyukur kepada Sang Pencipta. Rasulan telah memupuk solidaritas antarwarga Desa Kemiri dan menjadi pengingat bahwa masyarakat hidup berdampingan dan sudah sewajarnya saling berbagi dan gotong royong.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |