SUDAH NENEK-NENEK BELANJA SAMBIL OLAH RAGA

Administrator 02 November 2017 06:21:48 WIB

EKONOMI (SIDA) Pagi sebelum subuh, terdengar suara ayam berkokok,  tak lama kemudian nampak nenek tua  dan ibu-ibu  menggendong tenggok dan membawa ayam. Hal ini bisa kita jumpai  di beberapa  ruas jalan menuju pasar tradisional di Desa Kemiri. Pasar tradisional  merupakan bertemunya para penjual dan pembeli serta terdapat transaksi jual beli secara langsung serta pada umumnya terjadi proses tawar-menawar. Desa Kemiri  mempunyai  dua pasar tradisional  yang terletak  di Padukuhan Glagah yang hanya  pada tiap hari jawa  Pahing,   Padukuhan Dayakan II setiap Pon dan Kliwon. Ada lagi satu pasar tradisional tiban  yang berada di Jl. Kemiri-Giring tepatnya di Padukuhan  Panggang, dimana orang-orang melakukan kegiatan jual beli tiap  tiba hari Pasaran Kliwon saja.

Kenapa kita sebut  pasar  tiban?  Karena memang pasar tradisional biasanya berupa los, kios-kios  serta dasaran terbuka yang dibuka. Akan tetapi dengan pasar tiban  yang ada di Padukuhan  Panggang  ini para penjual dan pembeli  hanya melakukan  kegiatan ekonomi mereka di sepanjang jalan.

Dari ketiga pasar tradisional yang ada di Desa Kemiri dapat kita temukan  semua kebutuhan sehari-hari, ada juga pedagang  palawija yang membeli hasil panen  dari  warga masyarakat. Jajanan  pasar dan sego gendhongpun  bisa kita  temukan  di ketiga  pasar tradisional ini.
" Ten peken niki  regi kabetahan  langkung mirah menawi  ten  toko  ageng langkung  awis, kejawi niku mlampah  ten peken menika nggih   olah raga enjing." Ucap Mbok Karto dengan Bahasa Jawa saat kita temui. ( Di pasar desa,  harga kebutuhan sehari-hari lebih murah  dibanding dengan harga supermarket, selain itu  berangkat ke pasar  juga bisa dimanfaatkan  untuk berolahraga pagi ).

Sayuran di pasar juga lebih segar, karena yang dijual memang sayuran musiman lokal.   Dengan pergi ke pasar,  warga bisa meningkatkan persaudaraan dan keakraban. Semua pasti tahu, bagaimana komunikasi antara pembeli dan pedagang di pasar. Keakraban antara pedagang dan pembeli lebih terjalin di ketiga pasar Desa Kemiri ini. Ada percakapan dan tawar-menawar pada setiap transaksi. 
Dengan adanya Pasar Desa berarti memberikan peluang bagi warga  yang ingin membuka usaha rumahan kemudian menjualnya ke pasar, karena pasar merupakan salah satu sentra  perekonomian.
"Generasi muda seharusnya kreatif, inofatif dan tahu kalau desa kita ini kaya tradisi".  Ungkap Sumardi  Kasi Pelayanan Desa Kemiri, saat kita temui  terpisah. (gr)

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar